SEJARAH
TABULAHAN DAN SEKITARNYA
(ditulis Oleh: Alm. Om Daud Zima)
(Diketik dan diedit
oleh Apolos Ahpa, STh.)
Judul Asli:
KATA YANG EMPUNYA
CERITERA
I.
PONGKAPADANG DAN SILSILA KETURUNAN DI TABULHAN
Adapun manusia
yang pertama-tama mendiami
Tanah TorajaMamasa ini,
ialah: Pongka Padang dan
isterinya bernama Torije'ne'. Pongka Padang asalnya
dari Hulu Sa'dan (Sa’dan = Rantepao).
Mereka 7orang bersaudara yaitu:
1. Pongka Padang
2. Bobong Langi'
3. Sulo Allo
4. Patoreng Manoe'
5. Mangkoana (Lando Belue’)
6. Lando Guntu'
7. Lombe Susu
Tempatnya masing-masing:
1. Pongka Padang ke Bulo Mappa (Tabulahan)
2. Lombe Susu ke Lohe (Mangki Tua)
3. Lando Guntu' ke Binuang
4. Mangkoana ke Bone
5. Bobong Langi'
6. Sulo Allo tinggal di Sa'dan
7. Patoreng Manoe'
Kami ceriterakan nenek Pongka
Padang dan isterinya bernama Torije'ne', karena
ialah nenek moyang
kami kaum Toraja Mamasa/ Tabulahan.
Bermula nenek
Pongka Padang berangkat dari Sa'dan sesama seorang anak bernama Tamalillin. Mereka membawa sebuah
gong dan sebila parang (pamaki).
Sesudahnya beberapa hari mereka berjalan,
maka keduanya sampailah
dipuncak gunung Mambulillin. Di
sana tinggallah mereka
beberapa harilamanya, sebab
Tamalillin kawannya dalam perjalanan mendapat sakit. Tetapi tiada
berapa lamanya meninggallah
ia, dan Pongka Padang
kuburkan di sana. Itulah sebabnya
gunung itu dinamai Mambulillin,
yaitu satu peringatan pekuburan dari Tamalillin.
Pongka Padang
mulai layangkan pemandangannya di
segenap pihak, maka tiba-tiba nampaklah
dari jauh asap api yang berkepul-kepul naik pada
sebelah Barat tempat nenek Pongka Padang itu. Asap api
itu, seolah-olah melambai-lambai nenek Pongka Padang akan datang
di tempat itu,
karena di sana adalah pertolongan bahkan ada kawan. Dengan tiada
berpikir lagi, nenek
Pongka Padang berangkatlah ketempat itu.
Di sana
didapatinya satu perahu
yang didiami satu perempuan yang cantik
sekali, berpakaian kain
yang berukir merah hitam (Sura').
Nenek Pongka Padang
amat heran melihatnya si perempuan
itu bercampur takut,
karena disangkanya dewa yang baru
turun dari kayangan (langit). Tetapi hati nenek Pongka Padang diberanikannya, lalu ia pergi mendekati perempuan itu
dan menanyakan dari mana ia datang. Si perempuan ini, mulai
menceriterakan peri bagaimana ia ada pada
tempat itu, katanya:
Sebenarnya saya dua orang bersaudara.
Akan tetapi waktu air ampuhan, maka kami kedua bersaudara masuk dalam perahu ini, dan mulai berlayar. Ditengah pelayaran
kami, tiba-tiba datanglah
angin ributsehingga terjadilah
ombak yang besar.Ombak itu menyambar
saudara saya bernama Pue Panundanseorang laki-laki, maka
hilanglah ia.Dengan peristiwa itulah,
sehingga saya tinggal
seorangdiri, dalam perahu ini.
Dan sesudahnya air ampuhan surut,terkandaslah di tempat ini.Hati nenek
Pongka Padang mulai senang, lalu ia bertanya akannamanya, lagi pula dimintanya akan dikawini. Namanya
ialahTorije'ne' dan mulailah kedua
orang itu kawin. Tempatnyadinamai
`Kapusaan' artinya: keheranan. Yang
sampai sekarangdisebut orang gunung Kapusaan.
Tetapi rupanya
keduanya tak begitu
senang tinggal ditempat itu, sehingga
tidak lama kemudian,
maka keduanyaberpindah ke
satu gunung yang bentuknya lebih bagus yaitugunung Buntu Bulo. Di sana tinggallah mereka dengan
senang,dan pada tempat itu
keduanya telah melahirkan tujuh oranganak yang bernama:
1. Daeng Manganna
2. Mana Sala'bi'
3. Buntu Bulo (Mana Pahodoh)
4. Simba' Datu
5. Bura Le'bo'
6. Pahtana Bulang
7. Pullao Mesa
Tempatnya masing-masing:
1. Daeng Mangnganna
2.
Buntu Bulo
3.
Bura
Le'bo'
4.
Pahtana
Bulang
5. Mana
Sala'bi' ke Pakko (Tandalangan)
6.
Simba
Datu ke Lembang Mapi (Tandasau)
7.
Pullao
Mesa ke Masorang (Tandalangan)
Daeng Manganna
kawin dengan saudaranya
bernama BuraLe'bo'. Keduanya memotong
seekor babi akan menandai
bahwapersaudaraannya diputuskan dulu,
supaya selamat danberbahagia dalam rumah
tangganya. (Bahasa Sa’dan dikenal dengan:“Ma'lentengan Buntu”).Dengan berkat
Tuhan, maka keduanya
telah melahirkansebelas orang
anak. Yang bernama:
1. Dettumanan
2. Takayang Pudung
3. Makkedaeng
4. Tambuli Bassi
5. Tammi' (Ampu Tenge')
6. Daeng Kamahu
7.
Daeng Malulung
8. Daeng Maroe'
9. Daeng Matana
10. Sahalima
11. Tala'binna
Tempatnya masing-masing:
1. Dettumanan di Tabulahan
2. Takayang Pudung di Sumahu
(Tabulahan di Tanete Kamande)
3. Makkedaeng di Mamuju
4. Tambuli Bassi di Tampalang
5. Tammi' (Ampu Tenge') di Bambang
6. Daeng Kamahu di Taramanu'
7. Daeng Malulung di Balanipa
8. Daeng Maroe' di Ulumanda'
9. Daeng Matana di Mambie
10. Sahalima di Koa (Tabang)
11. Tala'binna di Mangki tua (Lohe)
Dettumanan
kawin dengan seorang perempuan anak
cucu dari Lombe Susu bernama Puelebuttang,
asal dari Mangki Tua (Lohe)lalu beranak 5 orang yaitu:
1. Soyak
2. Manatanda
3. Pakiringan
4. Tahengkona
5. Takaise'
Soyak dan Manatanda tinggal di
Tabulahan. Pakiringan
mula-mula ke Kalonding
bahagian Mamuju dan kemudian ia balik
kembali, lalu disuruh
oleh bapanya ke Osango sesama
seorang hambanya bernama Pambate yang menjadi asal neneknya
orang Taupe (Osango).
Tahengkona dikawini oleh seorang lelaki
bernama Bundangulu anak cucu dariSimba
Datu asal dari Matanga. Mereka tinggal di Baitang (Aralle).
Ta Kaise
dikawini oleh seorang
lelaki bernama Manalolo, saudara dari Bundangulu. Mereka
tinggal di Tapako (Aralle).
Kedua lelaki
yang disebut di atas ini yakni Bundangulu & Manalolo,
silsilahnya begini:Simba Datu memperanakkan Marimbun,lalu Marimbun kawin dengan
seorang lelaki bernama Parinding Bassi anak
dari Pullao Mesa
di Masorang, lalu memperanakkan ta Ayoan. Lalu, Ta Ayoan memperanakkan Bundangulu
dan Manalolo.
Itulah asal keturunan di Aralle.
Mengenai Silsila Keturunn Soyak
dan Manatanda
yang bermukim di Tabulahan, anak dari Dettumanan hasil perkawinannya
dengan Puelebuttang cucu dari Lombe Susu dari Mangki Tua (Lohe,
Galumpang), Silsilah lengkapnya adalah seperti berikut:
Soyak
memperanakkan Bembe
Bembe memperanakkan Daeng
Siande
Daeng
Siande memperanakkan Matanning
Matanning memperanakkan Ahuang
di Dadeko
Ahuang di Dadeko memperanakkan Todisondongi, Singka
Todisondongi memperanakkan:
1. Daeng Mallipung
2.
Daeng Mangemba
3.
Eloangin
4.
Ata
Daeng
Mallipung memperanakkan Toumpellei
Dasanna
Toumpellei Dasanna memperanakkan Daeng Pallaha, Daeng
Pallaha memperanakkanMalinga' Ende
Malinga' memperanakkan Moko' Tangkahang
Moko' memperanakkan:
1. Ta Kaliasa'
2. TA Behe
3.
Ta Tangkahang
4.
Ta Saehang
Ta Kaliasa' kawin dengan Su'beng anak cucu dari Ata
saudaranya Mallipung (lih.keturunan Todisondongi) lalu memperanakkan:
1. Ta Parinding
2. Ta Loma'
3. Ta Letung
4. -
Ta Parinding
kawin dengan Ta Banna anak
cucu dari nenek Daeng Mangemba(lih.Keturunan
Todisondongi), lalu memperanakkan Ta Sibuntang.
Ta Sibuntang
kawin dengan Ta Palulungan, ta Palulungan adalah saudaranya Tuan Parenge
(Tamangkoa) anak cucu
dari Ta Behe saudaranya Ta kaliasa' (Lih.Keturunan Moko’dan lihat juga uraian
silsila keturunan Ta Behe dibawah) lalu memperanakan
1. Ta Mangoli(Mangoli),
2. TaKambelu,
3. TaMolo,
4. Ta Kessu’
5. TaMandayai(lain Ibu).
Tamangoli kawin dengan Ta Dottong.
Adapun asal keturunan atau silsila dari ta Dottong adalah
seperti ini: ta Toma'/Loma’ kawin dengan Ta Ente lalu memperanakkan Ta Sempa. Lanjut, Ta Sempa memperanakkan :
1. Ta Su'bu
2. Ta Sondo
3. Ta Ta'le
Ta Sondo
kawin dengan Ta Mokang saudaranya Sampanga (Pue Masalung) anak cucu dari nenek Ata
lalu memperanakkan:
1. Ta Deppung
2. Ta Madi
3. Ta Ayo
4. Ta Dottong
5. Ta Bassi
6. Ta Sambeng Bulahang
Ta Dottong dikawini oleh Ta Mangoli lalu memperanakkan:
1. Ta Boha'
2. Ta Maya'
3. Simba Datu
4. Patundan (Barends)
5. Aruang Boyo
6. Pahtaro Pura (Ta Ma'ta).
Sementara Ta Behe saudaranyaTa Kaliasa' (lih. Keturunan Moko’)kawin dengan
seorang lelaki bernama Ta Buli, lalu memperanakkan:
1. Ta Lento,
2. Ta Tau'.
TaLento kawin dengan Ta Hapu lalu memperanakkan:
1. Ta Palu'lungan
2. Ta Sondong
3. Ta Sapahu
4. Ta Betanga'
5. Ta Sangkalla'
6. Ta Imba'
7. Ta Besu'
8. Ta Mangkoa (Parenge') (Baliada')
9. Ta Isungan
Ta Mangkoa kawin dengan Ta Berindu lalu memperanakkan:
1. Tande Bua'
2. Ta Kakiing
3. Ta Sitakkan
Sementara itu Daeng Mangemba saudaranya Daeng Mallipung
(Lih. Keturunan Todisondongi)memperanakkan ta La'lang.
Ta La'lang memperanakkan:
1. Sambo,
2. Lita',
3. dll.
Sambo memperanakkan:
- La Tangke,
- Indo Malliki'.
LaTangke memperanakkan
- Ta Ponang,
- Tatu'.
Ta Ponang kawin dengan To
Diparang lalu memperanakkan
- Ta Sassang,
- Ta Banna,
- Ta Dähu'.
Ta Sassang kawin dengan Ta La'le'(Ta La’le adalah cucu dari
Daeng Mangemba) lalu memperanakkan
Polo Padang (kepala tua di
Saluleang bahkan hadat besar di tanah itu.)
Polo Padang
kawin dengan Ta Ayo tetapi tak beranak.
Kemudian Polo Padang kawin lagi dengan Ta Soe
lalu memperanakkan:
- Ta Mattayan,(mattayan ini
meninggal sebelum berketurunan)
- TaTona'(tidak kawin dan tidak berketurunan) maka garis keturunan POLO PADANG berhenti sampai di Nene’ Tona’
Sementara itu Ta sapahu (saudaranya Ta Palulungan) kawin dengan Ta Limbu asal dari Sumahu' anak cucu dari
Ta
Magondoi lalu memperanakkan:
1. Ta Sitti,
2. Ta Buaran,
3. Ta Leppang.
Ta Sitti
kawin dengan Ta Kandongi (Takandongi beraasal dari keturunan di Aralle sebahagianya, namun ibunya
adalah orang Tabulahan) lalu memperanakkan:
1. Ta Samalang (Johannes)
2. Ta Bena
3. Ta Nänti
Ta Buarantidak ada anak.
Ta Leppang
kawin dengan Aruang
Bonga(Aruang Bonga adalah anak dari AruangPasau') lalu memperanakkan
Dettumanan di Mamasa.
Talimbu
diangkat menjadi Pangulu Tau. (Pa' bahani)
Adakah Kisah tentang nenek lombe susu yang sampai ke tande (Majene)
BalasHapuskalau lombessusu dia kedaerah mangki dekat kalumpang, adapaun lombessusu sampai kemajene belum ada saya tau tentang perjalannya sampai kemajene, tapi coba kita tanyakan orang2 tua di Majene
HapusDarikisa ini saya masih penasaran akan asal usul isteri dari pongka Padang, karna hanya di jelaskan "torije'ne" (orang dari air). Apakah dia asal usulnya memang dari air. Atau "torije'ne" ituemang nama dari isteri pongka Padang. Dan jikalau memang torije'ne itu adalah nama berrti torije'ne dari suku apa.?
BalasHapusMungkin perlu diperdalam lagi tentang sejarah, karena perlu dibedakan bahwa pangngulu tau dengan pakbarani
BalasHapusPangngulu tau dengan pakbarani harus dibedakan, mereka punya tugas masing-masing, jadi kalau pangulu tau berarti bukan pakbarani begitupun sebaliknya
BalasHapusKalau diliat dari cerita ini tentang pongkapadang agak kurang lengkap tentang perjalanan hidupnya, kenapa sy kurang lengkap ketika kita simak perjalannan nenek turujeknek yang dimana sebelumnya di berlayar dan saudaranya meninggal karena terhempas badai, dan sandar di atas gunung, berarti pada saat itu, air laut sempat menutupi pegunungan,.. jadi dari analisa ini, nenek pongkapadang pada saat air laut naik dimana dia.... mohon pencerahannya...
BalasHapussetau saya dari sejarah orang pongkapadang tidak punya saudara
BalasHapusNama2 bersaudaa diatas hampir sama dengan silsilah di sa'dan tp menurut cerita yg kami dengar dari orang tua2 kami Bobing Langi yg ke mamasa
BalasHapus