MALA TAU SITAMMU AKA' PEKUYA'NA PUANG

Kamis, 01 Februari 2018

ATURAN/UNDANG-UNDANG PITU ULUNNA SALU KARUA TIPARITTINA UAI

SEJARAH TABULAHAN DAN SEKITARNYA
(ditulis Oleh: Alm. Om Daud Zima)
(Diketik dan diedit oleh Apolos Ahpa, STh.)

Judul Asli:
KATA YANG EMPUNYA CERITERA

III. ATURAN/UNDANG-UNDANG PITU ULUNNA SALU KARUA TIPARITTINA UAI

Pada Masa itu, Aturan (undang-undang) dikenal dengan istilah: “Pappulitedong, pallottong karambau” yaitu pada masa nenek Daeng Manganna dan saudar-saudaranya sampai pada nenek Dettumanan dan saudara-saudaranya.  Waktu itu boleh dikata, tanah ini aman, jarang terjadi pembunuhan dan pencurian dll.  Pappuli tedong, pallottong karambau maksudnya: mata ganti mata, gigi ganti gigi:  (Mat 5:38) ( Pappulipallottong= bakuganti sama banyak, sama harga; Tedongkarambau= kerbau.) inilah yang dikenal dengan “Ada’ Mate” (Aturan Mati).
Beberapa  lama  kemudian dari pada itu,  datanglah dan diizinkanlah Tomampu' asal dari Tandalangan tinggal  di Rantebulahan.
Sekali peristiwa terjadilah pembunuhan disana  (Mambie, Rantebulahan). Menurut undang-undang bahwa sipembunuh harusd ibunuh juga. Beruntung sebab pada waktu itu Tomampu'  membuat satu permintaan kepada  yang  berwajib  di  Tanah  ini,  ia minta supaya undang-undang pappuli tedong pallottong karambau diganti dengan undang-undang yang lain.Tomampu' berkata:
a. "Dikondo terong ditampa bulahang",
b. "Dibatta bihti' tau, tahpa dibihti' terong",
c. "Dibatta bihti' terong, tahpa dibihti' bahi",
d. "Dihenge' punno disahihi la'bi".

Maksudnya:
a. "Yang baik diganti dengan yang lebih baik",
b,c. "Jangan menuntut Kejahatan dengan kejahatan",
d. "Wajiblah ditebus dengan cukup".

Keterangan:
Pada Poin “a. "Tomampu'  berbicra tentang pergantian undang-undang yang lama ke yang baru."
Pada Poin “b &c. "Perubahan Undang-undang bagi orang yang dianiaya dll."
Poin “d. "Perubahan Undang-undang bagi orang yang menganiaya/membunuh"

Tomampu'  menyatakan kepada yang kaum bahwa undang-undang yang diusulkan atau yang diberikannya itu lebih baik dari pada yang dahulu. Umpamanya ada seorang yang dibunuh, maka keluarga daripada orang yang  dibunuh itu harus bersabar,  sebab ingat akan aturan b. dan c. itu.Itulah yang dikenal dengan “Ada’ Tuho” Aturan Hidup, dan aturan inilah yang digunakan sampai sekarang.



GELAR-GELAR DARI 7 DAERAH KEKUASAAN TABULAHAN

SEJARAH TABULAHAN DAN SEKITARNYA
(ditulisOleh: Alm. Om Daud Zima)
(DiketikdandieditolehApolosAhpa, STh.)

JudulAsli:
KATA YANG EMPUNYA CERITERA

III. GELAR-GELAR DARI 7 DAERAH KEKUASAAN TABULAHAN


1.      Aralle
Digelar, Indona ba'bana lembang toma'kadanna  to Pitu ulunna salu karua tiparitti'na uai. Todi pa'ulua dimana' artinya Indona Aralle menerima segala pembicara-bicaraan penduduk dalam Pitu ulunna salu karua tiparitti'na uai lalu pembicaran itu dibawanya datang   di   Tabulahan supaya diurusnya.  Dan bagaimana keputusan urusan itu,    Indona Aralle menyampaikannya pula padakepala-kepalahadat di Pitu Ulunna Salu yang bersangkutan.

2.      Mambie
Digelar, Indona Lantang kadanenek, Lempokendeanna, atau lempokurinnna, artinya di Mambie, tempat pemondokan segala kepala-kepala hadat Pitu ulunna salu karua tiparitti'na uai untuk Membicarakan katibangunganna lita',  kamahosonganna ma'rupa  tau,  atau perkara-kara  yang   lain   yang   patut dibicarakan dalam pertemuan kepala-kepala hadat.  Segala pembicaraan itu atau segala keputusannya,  harus disampaikan pada Indona lita'(Tabulahan) supaya dipohonkan berkat atas pembicaraan itu, supaya hasil pembicaraan itu mendatangkan bahagia. Tanggungan indona Mambi yaitu melayani kepala-kepala hadat dalam kumpulanya selama mereka itu bersidang.

3.      Bambang
Digelar, Sangkirantintinnna, pandagan lappa-lappa, Su'buang ada, artinya sebagai penungguh talikawat yang menghubungkan satu negeri pada negeri  yang  lain.  Yaitu kalau ada yang membuat satu kejahatan  yang  akan merusakkan tanah Pitu ulunna salu karua tiparitti'na uai maka Indona Bambang mulai mengajar mereka,  dengan menurut undang-undang hadat. Tagal itu Indona Bambang tempat simpanan ada'.

4.      Rantebulahan
Indona lembang Tomakakanna lita'. Artinya orang yang  dipandang  kaya dalam Pitu lunna Salu. Sebab ia diwajibkan akan membayar dendanya pada tiap-tiap orang yang mendapat denda karena perbuatannya,  supaya ada perdamaian kembali. Biasa juga digelar Toma' dua Taking toma' tallu sulekkauntetenge kondosapata.  Artinya diberi hak akan menjaga keamanan; dan memperdamaikan  orang  yang  berselisi dengan memberi hadiah selaku upahnya supaya perselisihan kedua pihak selesai.

5.      Matanga
Digelar, Adiri Tatempong , tamba Tammalate artinya Tiang yang terkuat,  akan menyokong jatuh dan bangunnya penduduk Pitu ulunna salu karua tiparitti'na uai.

6.      Mala'bo(Tu’bi)
Digelar, Tandu'  kalua' palasangmarosong, Toungngohko’Itampa’ lita’naada’ PituUlunnaSalu,artinyaialahselakudindingtemboknyaPituulunnasalukaruatiparitti'nauaibilaadabangsa lain akanmerusakkantanahini(Hulubalang).

7.      Tabang
Digelar, Bakadisura’gadangdiromanna,TalaunnakadanenekbubungannakadatomatuaBakadisuragandangdiromaituselakupusakanyasaja.Talaunnakadanenek,  bubungannakadatomatuaartinyabatasannyaketujuhjajahannegeri yang samakuasa.


GARIS KETURUNAN /SILSILAH APOLOS AHPA

GARIS KETURUNAN /SILSILAH APOLOS AHPA

Buntu Pailling bersaudara denganTandi Palli
Buntu Pailling kawin dengan Koda’ memperanakkan :
1. Dape
2. Da'i
3. Teleng
4. Uto'
Dape kawin dengan Tehpang, lalu memperanakkan:
1. Tasi' Minanga
2. Ta Nehe' (ibu Daeng Manala)
3. Ta Tuso'
4. Do'di'

Tasi’ Kawin dengan Podo.
Adapun Podo ini adalah anak dari ta Hato. Ta Hato memperanakkan:
1. Podo
2. Ta Sesu' (indo Bonni')
3. Ta Kurintang (ambe Bereta).
(Bereta (indona TA Päri'), TA mere (Pua' Ambe Lentong, mama' Dädä)

Podo kawin dengan Tasi' lalu memperanakkan :Demma (ambe Kami).
Lalu Podo meninggalkan Tasi’ ke Mamasa sebagai Pandai besi, lalu Tasi’ dikawini oleh Mangngarung, dan memperanakkan:
1.      1. Emborang(Yakomina Mangarung) (indo Lanta')
2.     2.  Bili’ (papa' Mina di Polewali)
Setelah Mangngarung meninggal dan Podo pulang kembali dari Mamasa, maka Podo mengawini kembali Tasi’ dan memperanakkan:
1.     3.  Tometimpa' (Pdt. Paulus Podo),
2.      4. Akong (Ambe Subeng)
3.     5.  Kaloe’ (Mikal Podo) (indo Simbayu)
4.     6.  Tundu’ (Simson Podo) (Pua' Obe')
5.     7.  Marembo’ (Ester Podo) (indo Domeng/Datu)
6.      8. Ta Karau'  (Daniel Podo)
7.       9. Ta Beno (Oktovina Podo) (indo Deri)

Emborang kawin dengan Ta Bita. Adapun asal usul Ta Bita adalah seperti ini:
Ahpa kawin dengan indo Bita(saudaranya indo Ru'da), lalu memperanakkan:
1.      Ta Bita
2.      Ta Dati (indo Mete')

Ahpa Kawin lagi dengan Indo Leu, dan melahirkan : 
1. Ta Leu
2. Ta Kanto'
3. Ta Ba'lo (lain Ayah)

Ta Bita kawin dengan Emborang (Yakomina) lalu memperanakkan: 
1. Balanta'na (Ruben Ahpa)

Ta Bita kawin lagi dengan Sesu' memperanakkan:
2. Monda (Ambe maria/ambe Dore')

Ta Bita kawin lagi dengan Sannahi'/indo Kantiong lalu memperanakkan:
3. Ta Ta'bita
4. Ta Kantiong

Ruben Ahpa (Ta Lanta’)kawin dengan Merpati Massebali (Ta Pati)

Adapun asal-usul Merpati Massebali adalah seperti ini:
Mandayai kawin dengan Baka dan Pahialang lalu memperanakkan: 
1. Ta Nännu' 
2. Massebali
3. Panansi (indo Bayang)
4. Saekuna (indo Hele)
5. Beyannang (indo Domeng)
6. Ta Besopi (mama Ani)
7. Ta Paohong (pua' Nehe')

Catatan: Mandayai juga menjalin hubungan/kawin  dengan Pahialang. Jadi Massebali memiliki 2 ayah, yakni Baka dan Pahialang. 
Itulah sebabnya kita juga memiliki Keluarga di Hante Dango, yakni ta Nannu'  atau Ta Berinding, yang selanjutnya memperanakkan Lai' Buta dan lain lain...
Selanjutnya Massebali kawin dengan Penda
Adapun asal usul Penda adalah seperti ini: Lola’ kawin dengan Tinanda (asal Peu') lalu memperanakkan:
1.      1. Penda
2.      2. Lilo
3.      3. Bue
Penda Kawin dengan Massebali lalu memperanakkan:
1.      1. Sindang (ambe Deri)
2.      2. Katrina (Kahti)
3.      3. Merpati (Mama' One')
4.      4. Neti (indo Muri)
5.      5. Dortea (indo Lentong)
6.    Limbong (indo Mangnganna)
7.    Dettumanang(ambe He'mang)
8.      8. Martinus (ambe Riang)
9.   Marta (lain ibu)
10. Mece
11. Pince
12. Demma

Merpati Massebali kawin dengan Ruben Ahpa, lalu melahirkan sebenarnya 18 orang anak, tapi hanya beberapa orang yang sempat diberi nama, sementara yang lain belum sempat diberi nama dan sudah meninggal (istilah dalam bahasa tabulahan: Tahhi’). 
Adapun yang  diketahui nama-namanya adalah:
1.      1. Paul Ahpa (Almarhum)
2.    Mariones Ahpa
3.    Ester Ahpa (almarhumah)
4.    Marta Ahpa (Almarhumah)
5.   ??
6.      6. Benyamin Ahpa (Almarhum)
7.   Yefta Ahpa (Almarhumah)
8.   ??
9.   ??
10. ??
11. ??
12. ??
13. YarianusAhpa
1    14. HananiAhpa (Almarhumah)
1 15. Silvanus Ahpa (Almarhum)
       16.   ApolosAhpa
17.  ??
18. ??

Apolos Ahpa pergi merantau ke Sulawesi Utara dan kawin dengan Maryanti Dipan (Minahasa Utara), dan memperanakkan:
1.      Eirene Anastasya Ahpa
2.      Achazia Justina Torije’ne’ Ahpa

Demikianlah silsilah keluarga saya, Shaloom….

NAMA-NAMA KEPALA HADAT DI TABULAHAN

SEJARAH TABULAHAN DAN SEKITARNYA
(ditulis Oleh: Alm. Om Daud Zima)
(DiketikdandieditolehApolosAhpa, STh.)

JudulAsli:
KATA YANG EMPUNYA CERITERA

II. NAMA-NAMA KEPALA HADAT YANG RESMI DI TABULAHAN


Inilah Nama kepala-kepala hadat yang dilantik bahkan didudukkan di atas kepala Kerbau. Menurut hadat yang telah disetujui oleh Rakyat Tabulahan.
1.               Dettumanan
2.               Soya'
3.               Bembe
4.               DaengSiande
5.               Matanning
6.               Ahuang di Dadeko
7.               Todisondongi
8.               DaengMallipung
9.               ToumpelleiDasanna
10.           DaengPallaha
11.           Malinga
12.           Moko'
13.           Takaliasa'
14.           Tapahinding
15.           Tamangoli

BALI ADA’ (Bali Ada’ ini bisa diterjemahkan wakil, pembantu, adat papan 2, atau apapun, yang pokok ialah Bali Ada’ posisinya sama dengan Kepala Adat yang ada di Tabulahan)
  • Ahuang di Dadeko dibantu/diwakili TandongBulawan.
  • Todisondongi dibantu/diwakili Todibalabatu.
  • Daeng Mallipung dibantu/diwakili AmbePahallu.
  • Toumpellei Dasanna dibantu/diwakili Tadoo (DaengMangende).
  • Daeng Pallaha dibantu/diwakili Tamendai'.
  • Malinga dibantu/diwakili TandiPalli I kali.
  • Moko' dibantu/diwakili AmbeBakia'
  • Malliki dibantu/diwakili Tandi Palli II kali.
  • Tapahinding dibantu/diwakili Tamalliki'.
  • Tamangoli dibantu/diwakili Tamangkoa.


Tentang Bali Ada’ atau wakil-wakil/pembantu-pembantu kepalah adat dalam daerah ini(Tabulahan) tidak tetap turunannya, melainkan dipilih saja seturut kemauan kepala hadat, jadi ditunjuk oleh Kepala Hadat.